Rabu, 28 Desember 2022

LG mengintegrasikan Teknologi Diagnosis Tidur dengan Peralatan Rumah Tangga


LG Electronics Inc. hari ini mengumumkan bahwa mereka bekerja sama dengan startup teknologi tidur Korea Selatan Asleep Inc. pada serangkaian peralatan rumah tangga pintar yang dapat mendeteksi saat pengguna tidur dan menyesuaikan pengaturannya.

Harian Ekonomi Korea mengungkapkan bahwa LG telah menandatangani nota kesepahaman dengan 'Asleep' untuk bekerja sama dalam penelitian tentang teknologi tidur.

'Asleep' telah menciptakan teknologi berbasis kecerdasan buatan yang dikatakan dapat mendiagnosis tahap tidur seseorang hanya berdasarkan suara napas mereka. Teknologi tersebut dikatakan mampu membedakan antara empat tahap tidur yaitu bangun, ringan, dalam, dan gerakan mata cepat — menggunakan perangkat apa pun yang dilengkapi dengan mikrofon, termasuk smartphone, smart TV, atau speaker pintar. Teknologinya dapat dipasang di berbagai jenis perangkat, dan keuntungannya adalah pengguna tidak perlu memakai peralatan khusus untuk memantau kualitas tidurnya.

LG mengatakan tujuan kerja sama dengan 'Asleep' adalah untuk meneliti dan mengembangkan produk yang terintegrasi dengan teknologi diagnosis tidur milik LG sehingga dapat beroperasi secara optimal. Ia juga ingin memberikan layanan yang disesuaikan berdasarkan kondisi dan pola tidur orang.

Misalnya, jika pengguna terdeteksi tertidur lelap, penjernih udara kamar tidur dapat dialihkan ke mode tidur, sedangkan AC dapat diatur ke suhu optimal untuk memastikan orang tersebut mendapatkan istirahat yang baik. Selain itu, jika cucian selesai saat orang tersebut tertidur, mesin cuci dapat beralih ke fungsi “perawatan cucian setelah selesai” dengan sendirinya.

Asleep mengatakan teknologi diagnosis tidur buatannya dapat diintegrasikan ke dalam peralatan menggunakan antarmuka pemrograman aplikasi Sleeptrack, yang akan dipamerkan di Consumer Electronics Show 2023 di Las Vegas bulan depan. Di sana, LG dan Asleep akan memamerkan lingkungan "kamar tidur pintar" dengan berbagai aplikasi teknologi.

“Kami berharap bahwa menggabungkan teknologi Asleep dengan peralatan rumah tangga premium LG Electronics akan menciptakan lingkungan rumah yang berpusat pada manusia dari kamar tidur hingga ruang tamu,” kata Kepala Eksekutif Asleep Lee Dong-heon.

Perusahaan mungkin melakukan sesuatu karena diketahui bahwa Korea Selatan adalah salah satu negara yang paling kurang tidur di antara negara-negara Organisation for Economic Co-operation and Development. Masalah ini mungkin bisa semakin buruk. Korean Economic Daily mengatakan bahwa menurut data dari Layanan Asuransi Kesehatan Nasional Korea, sekitar 670.000 orang Korea mencari pengobatan untuk gangguan tidur pada tahun 2021, naik 35% dari 495.500 pada tahun 2016.

Share:

1 komentar:

sumberdipercaya.com

Blog Archive